
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebut energi baru terbarukan (EBT) belum dapat menggantikan bahan bakar minyak (BBM) dari fosil. Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, kebutuhan energi fosil di Indonesia masih akan terus meningkat ke depannya hingga 2050. "Sekarang EBT jadi kompetisi fosil, tapi fosil tidak bisa digantikan juga sampai 2050," kata Fatar secara virtual, Selasa (18/10/2021).
Menurutnya, kebutuhan BBM dari fosil pada 2030 diperkirakan meningkat dua kali lipat dari permintaan pada saat ini 1,5 juta barel menjadi 2,5 juta barel untuk minyak. "Artinya investasi hulu migas harus tetap jalan, meski perusahaan besar mulai pindah ke EBT tapi tidak menafikan bisnis hulu migas ini masih akan ada," paparnya. Fatar juga berkenyakinan bisnis di hulu migas masih akan menggeliat ke depannya, terlebih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah akan memberikan dukungan fiskal untuk sektor tersebut.
"Sehingga kami sangat optimis, kami tetap melakukan eksplorasi karena Indonesia masih tetap butuh fosil sampai 2050, bahkan lebih," tuturnya.